Sabtu, 05 November 2016

Golden Ratio
























                                                                                                                                
Golden Section juga dikenal dengan nama The Golden Mean, Golden Ratio, dan Divine Proportion. Dijabarkan sebagai sebuah rasio yang berasal dari huruf Yunani : Phi. Rasio the golden mean sama dengan atau mendekati bilangan 1.618033988749895... yang termasuk di dalamnya satu set konstruksi geometrik untuk memisahkan satu ruas garis menjadi banyak bagian dimana nilai rasio/perbandingan total panjang garis berbanding garis yang panjang sama dengan atau mendekati nilai perbandingan dari garis yang panjang berbanding dengan garis yang pendek.



The Golden Section telah digunakan sejak jaman klasik dalam berbagai penerapan termasuk dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual sebab pendekatannya terkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh sisi-sisi ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut.

Angka Fibonacci


0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai “golden ratio” atau “rasio emas”.
GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
Anatomi Tubuh Manusia


Anda akan melihat betapa hebat Allah dalam presentasi ini, dan ini menyajikan bukti-bukti tentang keberadaan Allah.
Semua kreasi di alam semesta ini mengikuti rasio ilahi ini.
– Jeda antara ujung jari dan siku / jeda antara pergelangan tangan dan siku = 1. 618
- Jeda antara pusar dan bagian atas kepala / jeda antara garis bahu dan bagian atas kepala = 1. 618.
- Jeda antara pusar dan lutut / jeda antara lutut dan ujung kaki = 1. 618.
Bahkan kaki Anda juga menunjukkan phi. Kaki memiliki beberapa proporsi berdasarkan garis phi, termasuk: bagian tengah lengkungan kaki dan telapak kaki; bagian dasar garis dan ujung jempol kaki; bagian atas garis ujung dan bagian bawah jalur riwayat kaki.
Jari-jari kita memiliki tiga ruas. Proporsi dari dua bagian jari dengan panjang jalur riwayat juga menunjukkan rasio emas. Anda juga bisa melihat bahwa proporsi jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula.
Perbandingan antar buku jari pun ternyata sesuai dengan deret Fibonacci : 2, 3, 5 dan 8 yang merupakan Deret Fibonacci – Golden Ratio Points.
Golden Ratio Points Berlaku pula untuk Organ Dalam Tubuh Kita yaitu Paru-paru. Pada Tahun 1987, B.J West & Dr. A.L Goldberger berhasil mengungkapkan Golden Ratio di paru-paru kita. Secara anatomis, paru-paru kita mirip bentuk pohon yang sudah kering. Coba amati lebih teliti, bentuknya pun tidak simetris. Sebagai contoh, saluran udara yang memisahkan 2 bronchi; salah satunya lebih panjang dari yang lain. Bentuk nya simetris ini terus berlanjut ke cabang berikutnya. Dan yang menakjubkan, rata-rata bronchus yang satu dengan bronchus yang lain ada di angka 0,61.

Wajah Manusia

Wajah ternyata menyimpan rasio-rasio matematika yang relatif konstan di hampir semua tipe wajah manusia. Dr Steven Markot, yang telah menghabiskan 25 tahun meneliti unsur matematika pada tubuh manusia, berhasil membuktikan di balik wajah seseorang tersembunyi rasio-rasio matematika disana. Dia meneliti 18 model wajah dari beragam suku & umur. Hasilnya? 97% memiliki pola yang sama.
Total lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan rasio emas.
Allah berfirman dalam Alquran: “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang. Dalam bentuk apa saja nan Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. Al-Infitar, 7-8)
Panjang paras / lebar paras = 1,681
Panjang mulut / lebar hidung = 1,681
Lebar hidung / jeda antara lubang hidung = 1,681
Jarak antara pupil / jeda antara alis = 1,681
Jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala / panjang kepala = 1. 618

Spiral

Sebuah persegi panjang yang perbandingan panjang sisi-sisinya sama dengan rasio emas dikenal sebagai “persegi panjang emas.” Sebuah persegi panjang yang panjang dan lebarnya masing-masing berukuran 1,618 dan 1 satuan panjang ialah persegi panjang emas. Mari kita letakkan sebuah bujur sangkar di sepanjang sisi lebar dari persegi panjang ini dan menggambar seperempat lingkaran nan menghubungkan dua sudut dari bujur sangkar ini. Kemudian, kita gambar satu bujur sangkar lagi dan seperempat lingkaran pada sisi yang selebihnya dan melakukan hal demikian pada seluruh persegi panjang yang ada pada persegi panjang utama. Jika Anda melakukan hal ini, pada akhirnya Anda akan mendapatkan sebuah spiral.
Pakar estetika asal Inggris William Charlton menjelaskan bagaimana orang-orang menyukai bentuk spiral dan telah menggunakannya selama ribuan tahun. Ia menyatakan bahwa kita menyukai bentuk spiral sebab penglihatan kita bisa dengan mudah mengikuti bentuk tersebut.
Spiral yang didasarkan pada rasio emas memiliki rancangan paling tidak tertandingi yang bisa Anda temukan di alam. Sejumlah contoh pertama yang bisa kita berikan ialah susunan spiral pada kembang matahari dan buah cemara. Bentuk-bentuk lengkung spiral ini senantiasa sama dan bentuk dasarnya tak pernah berubah berapapun ukurannya. Tidak ada bentuk mana pun dalam matematika yang memiliki sifat ini.

DNA

Molekul nan mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk hayati juga telah diciptakan dalam bentuk nan didasarkan pada rasio emas. Molekul DNA, cetak biru kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus nan saling berjalinan. Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini ialah 34 angstroms dan lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom ialah seperseratus juta sentimeter.) 21 dan 34 ialah dua angka Fibonacci nan berurutan.





1 komentar: